Cara Menebus Dosa Zina Di Siang Ramadhan

Assalamu'alaikum.

Bagaimana cara bertaubat dari perbuatan zina pada bulan ramadhan di siang hari?

Apakah taubatnya tidak sah jika tidak bayar khafarah, Apakah cukup dengan taubat saja?

Bisakah khafarah dibayar dengan memberi makan orang miskin, Jika tidak sanggup puasa dua bulan berturut-turut?

Perlu kita memahami serta meimani bahwa pintu taubat tetap terbuka, namun perbuatan zina tersebut sungguh sangat-sangat jelak sekali, apalagi perbuatan zina merupakan bentuk dosa yang besar dan terlagi melakukannya disiang hari pada bulan Ramadhan. Sungguh berbuatan tersebut mencoreng kehormatan bulan Ramadhan sehingga pelakunya harus bertaubat dengan sunggung-sungguh sehingga tidak ada lagi tersisa dalah hatinya yang beranggapan bahwa perbuatan tersebut adalah suatu perbutan yang membanggakan dan menyenangkan dirinya. Ia harus benar-benar menyesali dirinya dan perbuatannya.

‘Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.” (Al-A’raf: 7: 23)

Pelaku harus meminta ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Adapun mengenai khafarah hanya dikenakan kepada mereka yang melanggar karena berhubungan badan dengan istrinya di siang hari ramadhan dengan bukan dengan jalan zina.

Jadi bagi pelaku yang melakukan zina di siang bulan ramadhan tidak ada khafarah bagi mereka. apalagi jika pelaku sengaja melakukan perbuatan zina dengan cara membatalkan puasa maka tidak ada jalan bagi mereka kecuali bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, walau ia berpuasa sumur hidup atau memberi khafarah dalam bentuk apapun dosa membatalkan puasa di bulan ramadhan tidak dapat ditebus. Cara satu-satunya hanya dengan bertaubat dengan sungguh-sungguh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Silahkan berpuasa sunnah sesuai anjuran dan petunjuk agama islam, namun bukan untuk menjadi kahafarah atau penebus dosa puasa Ramadhan nya , melainkan untuk menambah kesolehan yang bertaubat agar harapan taubatnya menjadi sempurna dan diterima disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala

Sumber:

Al-Ustadz Muhammad Bin Umar as-Sewed Hafizhahullah, t.me/syababsalafycrative